Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Jembatan penghubung di Marina, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, yang ambruk akibat hujan deras pada 13 Januari lalu, hingga kini belum mendapatkan perbaikan permanen. Jembatan tersebut menjadi akses utama yang menghubungkan permukiman warga di Kaveling Plus dan Kebun Marina, sehingga kerusakan ini sangat mengganggu aktivitas masya-rakat setempat.
Menurut warga setempat, Suyanto, kondisi ini membuat warga harus mengambil langkah darurat dengan membangun jalan sementara.
“Kami sudah berinisiatif membuat jalan darurat menggunakan semenisasi, tapi itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Mobil sama sekali tidak bisa lewat,” jelasnya, Senin (27/1).
Junaidi, warga Kaveling Plus, menambahkan bahwa jembatan tersebut sangat penting, tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk situasi darurat. “Jika ada warga yang sakit atau butuh transportasi mendesak, kami jadi kesulitan. Kami sangat berharap ada perbaikan permanen sesegera mungkin,” katanya.
Rusaknya jembatan ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Sumarni, petani sayur di Marina, mengaku kesulitan mendistribusikan hasil panennya karena tidak ada akses bagi kendaraan roda empat. “Kalau begini terus, usaha kecil kami jadi terhambat. Pada-hal, pendapatan kami sangat bergantung pada kelancaran transportasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses perbaikan jembatan. “Kami memahami betapa pentingnya jembatan ini. Kami sudah mengajukan perbaikan ini sebagai prioritas utama, meskipun ada keterbatasan anggaran,” ujar Syamsuddin.
Ia menegaskan bahwa pihak-nya berharap pemerintah kota atau instansi terkait segera memberikan solusi konkret. “Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan warga. Kami harap perbaikannya nanti dilakukan secara permanen agar tidak mudah rusak lagi,” tambahnya.
Warga sendiri berharap agar pemerintah tidak sekadar melakukan tambal sulam. “Kalau hanya diperbaiki seadanya, nanti hujan deras berikutnya akan rusak lagi. Kami ingin solusi jangka panjang,” tegas Suyanto.
Beberapa warga telah bergotong-royong untuk memperbaiki jalur darurat bagi kendaraan roda dua, namun usaha ini jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang lebih besar. “Kami hanya bisa memperbaiki seadanya. Selebihnya, kami sangat bergantung pada pemerintah,” ungkap Junaidi.
Warga Marina berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar jembatan tersebut kembali berfungsi dengan baik. Selain mendukung aktivitas harian, perbaikan jembatan ini juga diharapkan mendorong perekonomian lokal di wilayah tersebut. (***)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK