Buka konten ini
Rekor kemenangan beruntun Atletico Madrid hanya sampai di angka 15. Bukan dari klub-klub besar seperti Barcelona atau Real Madrid, tapi dari tim yang baru promosi yaitu Leganes. Los Colchoneros -julukan Atletico- kalah tipis 0-1 di Estadio Municipal de Butarque, Leganes, Sabtu (18/1).
Atletico sebetulnya punya peluang untuk memaksakan hasil imbang. Sayangnya, penalti Antoine Griezmann pada menit ke-90 justru melebar. Leganes pun meraih kemena-ngan lewat gol tunggal Matija Nastasic menit ke-49 dalam jornada ke-20 LALIGA 2024-2025.
Meski begitu hasil tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya mengejutkan. Sebab, Leganes sebelumnya juga pernah mengalahkan tim raksasa lain yakni Barcelona. Satu bulan lalu (16/12), Leganes menang tipis 1-0 di markas Barcelona, Estadi Olimpic Lluis Companys.
“Kami harus selalu menang, ketika kami mengalahkan tim-tim papan atas kami akan berada dalam situasi berbeda. Setelah mengalahkan tim top di klasemen yang menang 15 kali berturut, kami harus menikmati-nya,” kata pelatih Leganes Borja Jimenez dikutip dari AS.
Sementara itu entrenador Atletico Madrid Diego Simeone merasa kekalahan itu cukup menyesakkan. “Ketika sudah terbiasa untuk menang, maka sangat sulit untuk (menerima, red) kekalahan. Tetapi ketika kami kalah.. ya ini adalah bagian dari pertandingan, perja-lanan, dan kami harus menerimanya,” kata Simeone dikutip dari AS.
Selain penalti dari Griezmann, Atletico sebenarnya sempat menciptakan begitu banyak peluang. Namun, dari 19 tembakan tidak ada satupun yang berbuah gol. Situasi semakin sulit setelah mere-ka kebobolan. Leganes memilih strategi bertahan penuh.
“Kami telah menciptakan cukup banyak kesempatan yang memungkinkan kami mencapai hasil yang berbeda. Lalu, ketika skor 1-0 mereka sangat kuat di pertahanan dan itu membuat permainan kami tidak sejelas di babak pertama,” kata Simeone.
Yang jelas, kans Atletico untuk meraih gelar juara LALIGA masih terbuka. Meskipun, posisi mereka masih rawan tergeser oleh Real Madrid, tapi Simeone tetap optimis-tis. “Tahun ketika kami juara liga kami kalah dari Levante, tahun yang lainnya (ketika juara, red) kami juga kalah dari Almeria. Itulah sepakbola. Kami bisa menang dan kalah lawan siapapun karena sepakbola sangat sulit,” tuturnya.
Barca Tertahan
Simeone pantas optimistis. Sebab, para pesaingnya juga belum menunjukkan konsistensi. FC Barcelona misalnya, Minggu (19/1) dini hari WIB justru harus menerima hasil imbang 1-1 lawan Getafe di Coliseum, Madrid.
Padahal, Barcelona mendominasi laga dengan 77,6 persen pe-nguasaan bola dan mencatatkan 21 tembakan. Sang pelatih Hansi Flick pun mengungkapkan rasa frustasinya. “Saya sangat kecewa karena kami tidak bisa mencetak lebih banyak gol. Mereka bertahan dengan baik. Sedangkan kami menciptakan peluang, tetapi tidak tepat sasaran,” keluhnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO