Buka konten ini
Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, memberikan sinyal kuat akan adanya perombakan besar-besaran di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemko) Batam setelah resmi dilantik. Hal ini telah disampaikannya dalam wawancara eksklusif di Podcast Batam Pos sebulan lalu.
Terkini, saat ditanya lebih lanjut mengenai nama-nama pejabat yang akan diganti, Amsakar memilih untuk merendah. “Belum, terlalu prematur membahas soal itu,” ujarnya, Kamis (16/1).
Menurutnya, proses pelantikan saja belum selesai sehingga spekulasi tentang siapa yang akan menduduki posisi tertentu dinilai terlalu dini. Meski begitu, Amsakar tidak menampik bahwa setiap keputusan dan tindakan pejabat memiliki konsekuensi.
“Kalau pilihannya mendukung A, tidak mendukung B, pasti ada konsekuensi. Itu takdir yang memang harus dilalui,” katanya.
Ketika disinggung apakah sudah ada kepala OPD yang mencoba atau sudah berkomunikasi dengannya secara personal, Amsakar menjawab santai. “Tidak, OPD mungkin belum memerlukan Amsakar Achmad,” candanya.
Setiap orang bebas memiliki pilihan, tetapi harus siap dengan konsekuensinya. Ia juga menjadikan dirinya sebagai contoh, menyebut keberaniannya untuk mundur dari status Aparatur Sipil Negara (ASN) demi maju dalam Pilkada.
“Kalau kemudian tidak jadi (kepala daerah), ya Amsakar jadi pengangguran. Itu konsekuensi,” katanya.
Dengan nada humornya yang khas, ia menepis anggapan bahwa kepala OPD harus melakukan langkah berlebihan untuk mempertahankan posisinya.
“Teman-teman di OPD tidak perlu cemas sampai harus menginformasikan ke Donald Trump, ‘Pak, bantu kami untuk OPD ini.’ Ndak usah lah sampai sejauh itu,” ujarnya sambil tertawa.
Meski memilih untuk menahan diri dalam menyebut nama, Amsakar memastikan perubahan di tubuh OPD akan terjadi. “Insyaallah, banyak (perombakan),” tegasnya.
Ia menjelaskan, kriteria utama pejabat yang dipilih nantinya adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang birokrasi, kompetensi di bidangnya, dan daftar urut kepangkatan yang layak. Loyalitas juga menjadi syarat penting.
Amsakar memberikan gambaran tentang standar tinggi yang akan diterapkan untuk membangun Batam yang lebih baik lagi.
“Rahasia kepemimpinan tetaplah pada kemampuan dan loyalitas,” ujarnya.
Pernyataan Amsakar ini seolah menjadi pesan jelas bagi seluruh jajaran pejabat Pemko Batam untuk bersiap menghadapi perubahan. Dengan pendekatan yang tegas dan santai, ia menunjukkan bahwa era baru kepemimpinan di Batam akan berjalan di bawah prinsip profesionalitas, loyalitas, dan konsekuensi atas setiap pilihan.
Tegaskan Kesiapan sebagai Wali Kota dan Ex-Officio
Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, memberikan pandangan terkait kebijakan ex-officio yang melekat pada jabatan kepala daerah di Batam. Ketentuan ini merupakan bagian dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 46 Tahun 2007 mengenai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
“Ex-officio ini adalah kebijakan Bapak Presiden. Di Pasal 2A, Ayat 1A dalam peraturan itu disebutkan bahwa Wali Kota Batam juga merangkap sebagai Kepala BP Batam,” katanya, Kamis (16/1).
Menurutnya, selama aturan tersebut belum dicabut, maka ketentuan itu masih berlaku. Namun, dia juga tidak menutup ruang bagi perubahan kebijakan jika pemerintah pusat memutuskan untuk mengatur ulang peran ex-officio.
“Jika presiden punya kebijakan tertentu, misalnya untuk penguatan peran atau menugaskan wali kota dan wakil wali kota fokus mengurus Kota Batam saja, itu sepenuhnya menjadi wewenang presiden dan kementerian teknis. Mereka yang paling memahami konteks ini,” ujar Amsakar.
Dirinya menegaskan kesiapan bersama wakilnya, Li Claudia Chandra, untuk menjalankan tugas apa pun yang diamanatkan.
“Kami berdua sangat siap. Mau yes atau no, kami sangat siap,” katanya.
Amsakar juga menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo akan membuat keputusan terbaik untuk Batam, BP Batam, dan Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menjadi landasan utama untuk mendukung kebijakan yang nantinya akan diterapkan.
Di tengah beredarnya isu bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam bakal menduduki jabatan sebagai Kepala dan Wakil Kepala BP Batam, Amsakar menegaskan belum ada arahan resmi dari pemerintah pusat. “Belum ada kisi-kisi dari pusat. Pelantikan saja belum, macam mana lah,” ucapnya sambil bercanda.
Meski demikian, segala keputusan terkait Batam harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, baik untuk kepentingan daerah maupun nasional. Oleh karena itu, Amsakar mengajak semua pihak untuk bersabar menanti arahan resmi.
Sebagai salah satu wilayah strategis Indonesia, Batam memiliki tantangan besar dalam mengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Amsakar menyadari pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan BP Batam untuk memastikan keberlanjutan pembangunan ekonomi.
“Yang jelas, presiden pasti punya pertimbangan yang matang. Kami hanya akan menjalankan amanah sesuai aturan dan kebijakan yang ditetapkan,” kata dia.
Selain permasalahan ex-officio, Amsakar Achmad juga menyatakan dukungannya atas rencana Apple untuk berinvestasi di Batam. Kabar investasi ini muncul setelah beberapa informasi yang menyebutkan bahwa perusahaan teknologi raksasa tersebut sedang mempertimbangkan membangun pabrik di Batam.
Amsakar menyambut baik dan akan mendukung sepenuhnya jika rencana tersebut benar-benar terealisasi. “Apa pun ceritanya, kalau investor itu serius berinvestasi di Batam, dan kalau investasi itu bisa menggerakkan roda perekonomian, menaikkan pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan kerja, kami pasti mendukung,” tegas dia, Kamis (16/1).
Kehadiran Apple sebagai investor akan menjadi langkah besar bagi pertumbuhan ekonomi Batam. Amsakar tahu betul reputasi Apple seperti apa. Jika benar perusahaan itu akan masuk ke Batam, ini adalah kabar baik.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Protokoler BP Batam, Ariastuty Sirait, me-ngonfirmasi bahwa pihaknya telah mendengar kabar mengenai potensi investasi ini. Namun, hingga kini belum ada permintaan resmi dari Apple atau mitra mereka kepada BP Batam.
“Kami sudah mendengar beberapa isu negosiasi terkait rencana investasi ini di Batam. Namun, sampai saat ini BP Batam belum menerima direct inquiry dari Apple ataupun subkontraktornya,” kata Tuty, Rabu (8/1).
Menurutnya, pembahasan kemungkinan masih berada di tingkat pusat antara Apple dan kementerian terkait. Meski demikian, BP Batam menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung jika rencana ini benar-benar direalisasikan.
“Pada prinsipnya, BP Batam menyambut baik dan siap menindaklanjuti rencana investasi tersebut apabila sudah ada informasi resmi kepada kami,” kata dia.
BP Batam optimistis kehadiran pabrik Apple akan memberikan dampak positif yang signifikan, baik untuk perekonomian Batam maupun masyarakatnya. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah disebut menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Apabila terealisasi, investasi Apple ini kemungkinan mampu menciptakan peluang baru bagi ribuan tenaga kerja lokal. Selain itu, investasi Apple juga mengukuhkan posisi Batam sebagai pusat investasi strategis di kawasan Asia Tenggara. (***)
Reporter : Arjuna
Editor : RYAN AGUNG