Buka konten ini
Harga cabai di sejumlah pasar tradisional kembali mengalami lonjakan tajam sejak tiga hari terakhir. Kenaikan harga ini memicu keresahan masyarakat, terutama ibu rumah tangga (IRT) yang terkejut dengan harga cabai yang sangat tinggi.
Pantauan di Pasar Botania 1, Batam Center, harga cabai rawit mencapai Rp100.000–130.000 per kilogram, cabai setan Rp100.000–110.000 per kilogram, dan cabai merah Rp80.000–100.000 per kilogram. Harga-harga ini melonjak drastis dibandingkan tiga hari sebelumnya, saat harga cabai rawit masih berada di kisaran Rp80.000 per kilogram.
Salah satu pedagang, Ardi, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh pasokan cabai yang belum masuk ke Batam. Sementara itu, permintaan cabai di Batam masih tinggi setiap harinya.
“Harga memang naik dari Rp80.000 menjadi Rp130.000 per kilogram karena pasokan belum datang. Tapi hari ini (kemarin) pasokan sudah mulai masuk, jadi kemungkinan harga akan turun dalam beberapa hari ke depan,” ujar Ardi saat ditemui pada Minggu (5/1).
Di Pasar Mustafa, Batam Center, situasi serupa juga terjadi.
Harga cabai di pasar ini hampir sama, dengan cabai rawit dijual seharga Rp110.000–130.000 per kilogram, cabai setan Rp100.000–110.000, dan cabai merah Rp80.000–100.000.
Linda, salah satu pedagang di Pasar Mustafa, mengatakan lonjakan harga membuat banyak pelanggan terkejut. Bahkan, sebagian dari mereka memilih mengurangi jumlah pembelian atau beralih ke alternatif lain.
“Sejak harga naik, banyak pelanggan kaget. Biasanya mereka beli satu kilogram, sekarang cuma setengah atau seperempat kilogram saja. Ini memang berat bagi kami dan pelanggan,” tutur Linda.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang, karena kenaikan harga cabai yang terlalu tinggi berpotensi menurunkan daya beli konsumen. Selain itu, cabai merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kenaikan harga ini langsung berdampak pada pengeluaran rumah tangga.
“Bukan hanya pembeli yang kaget, kami juga. Karena modal juga ikutan naik,” tambahnya.
Para pedagang berharap harga cabai segera stabil seiring dengan masuknya pasokan baru. Mereka juga meminta pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan distribusi bahan pokok agar lonjakan harga seperti ini dapat diminimalkan.
“Hari ini (kemarin, red) ada pasokan datang, mudah-mudahan harga kembali turun,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa pembeli yang ditemui di pasar mengaku kebingungan dengan kondisi ini. “Harga cabai sekarang tidak masuk akal. Kami terpaksa beli lebih sedikit karena sudah terlalu mahal,” kata Ika, salah satu pembeli di Pasar Botania.
Tak hanya ibu rumah tangga, pedagang makanan juga merasakan dampaknya, seperti rumah makan di kawasan Jodoh. Mereka terpaksa mengurangi porsi cabai untuk pelanggan karena harga cabai yang sangat tinggi.
“Harga cabai tinggi, kalau tidak kami ikuti, keuntungan kami yang tekor,” kata Ida, salah satu pedagang makanan.
Batam Pos mencoba mengonfirmasi tingginya harga cabai ke Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau. Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum memberikan jawaban. (***)
Reporter : Yashinta
Editor : RATNA IRTATIK