Buka konten ini
Aktif di dunia telik sandi, seorang anggota polisi telah menunjukkan sisi kemanusiaannya yang luar biasa. Dengan penuh keikhlasan, ia rutin membagikan makanan kepada asyarakat yang kurang mampu di Tanjungpinang.
Polisi inspiratif yang aktif berbagi itu adalah Zulhamsyah Putra. Berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) dan berdinas di Satuan Intelijen dan Keamanan (Satintelkam) Polresta Tanjungpinang. Selain tekun menjalani profesinya sebagai penegak hukum, Bripka Zulhamsyah memilih untuk meluangkan waktu di luar jam dinas untuk berbagi kebahagiaan dan membantu sesama.
Cukup lama berkecimpung di dunia ”operasi senyap” dan telik sandi (intelijen), Bripka Zulhamsyah memiliki misi tersendiri. Ia memiliki kebiasaan unik sejak empat tahun terakhir.
Salah satu kebiasaan unik di luar jam dinas polisi adalah berbagi makanan dan sembako dengan cara berkeliling ke berbagai pelosok kota, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan.
Awalnya, ia tergerak setelah banyak melihat masyarakat kurang mampu di lingkungannya. Apalagi saat itu Tanjungpinang tengah dilanda pandemi Covid-19.
Saat itu, hidup terasa susah dan ekonomi masyarakat Tanjungpinang tengah terpuruk. Kemudian Bripka Zulhamsyah tergerak hati untuk melakukan kegiatan sosial.
Selain itu, kegiatan sosial yang ia lakukan khusus untuk menolong masyarakat yang kesulitan ini, terinspirasi dari pesan ibu dan sebagai doa untuk kesembuhan ibu tercinta yang saat itu tengah sakit keras.
”Kini ibu sudah tiada. Kami ingat pesan terakhir ibu yaitu tetap berbuat baik dan menolong orang lain, karena kebaikan itu yang akan menolong kami nantinya,” ungkap Bripka Zulhamsyah, Kamis (2/1).
Kemudian beranjak dari hal itu pula, Bripka Zulhamsyah pun mulai berpikir. Ternyata masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian. Sehingga ia pun mendapatkan ide untuk berbagi bersama masyarakat kurang mampu.
Sesuai dengan profesinya sebagai anggota polisi, ia pun mendapatkan ide yaitu menggelar semacam operasi yang dinamakan Razia Perut Lapar dengan sandi ’Siapa Saja Boleh Makan’.
Setiap waktu di luar jam dinas, Bripka Zulhamsyah menyisihkan sebagian gajinya sebagai polisi, untuk membeli bahan makanan.
Ia bersama istri dan keluarganya memasak dan menyiapkan paket makanan dan sejumlah sembako seperti beras dan lainnya.
Bripka Zulhamsyah juga mempersiapkan makanan sederhana namun bergizi. Makanan yang telah dimasak tersebut, kemudian dibagikan kepada warga kurang mampu, kaum dhuafa, pemulung hingga para pekerja harian berbagai sektor di sekitar Kota Tanjungpinang.
Selain itu, Bripka Zulhamsyah juga melakukan inovasi inspiratif dan kreatif. Ia menyulap mobil Jeep kesayangannya, untuk menggelar Razia Perut Lapar. Mobil itu juga menjadi warung makanan dan sembako keliling, khusus untuk masyarakat yang membutuhkan.
Warung berjalan tersebut, berkeliling setiap akhir pekan. Mobil berisi makanan dan sembako serta kebutuhan lainnya ini menyasar masyarakat kurang mampu di berbagai pelosok Kota Tanjungpinang.
Sebagian makanan, sembako dan kebutuhan dapur lainnya juga merupakan titipan warga untuk dibagikan kepada warga lainnya yang membutuhkan. Warga yang tidak punya uang, diperbolehkan untuk mengambil secara cuma-cuma dan cukup membayar pakai doa saja.
Tak hanya itu, warung keliling yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat kurang mampu ini, diharapkan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk saling berbagi dan saling menolong.
Jika ada masyarakat yang ingin bersedekah, kata Zulhamsyah, dapat menitipkan berbagai kebutuhan seperti beras, ikan, ayam, sayuran dan lainnya. Selanjutnya, titipan itu akan ia olah dan memasak sendiri.
”Alhamdulillah, ada saja orang-orang baik yang mengantar bahan makanan buat dimasak serta beras untuk dibagikan kepada warga kurang mampu,” jelas polisi berusia 38 tahun ini.
Bripka Zulhamsyah juga mengaku ia tidak merasa lelah bekerja sebagai polisi sekaligus melakukan kegiatan sosial Razia Perut Lapar secara rutin. Menurutnya apa yang dilakukan itu, merupakan obat penghilang lelah.
Senyum bahagia mereka yang membutuhkan saat menerima makanan, adalah obat lelah bagi kami. Semoga sedikit rezeki ini menjadi berkah bagi mereka dan kebaikan bagi kita semua,” ujarnya.
Razia Perut Lapar ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, namun sebagai cara Bripka Zulhamsyah mencari berkah dari Allah dan sebagai cara mendekatkan diri dengan masyarakat, sesuai dengan tugasnya sebagai anggota polisi.
Menurut Zulhamsyah, Razia Perut Lapar ini dapat membangun kepercayaan masyarakat. Aksi ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung kepada penerima bantuan, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi polisi.
”Kami tidak hanya memberikan makanan, tapi juga mendengar cerita masyarakat. Dengan cara ini, kami bisa lebih memahami apa yang warga butuhkan,” ujar polisi kelahiran Tanjungpinang ini.
Masih kata Zulhamsyah, kehadiran polisi dalam berbagai kegiatan sosial, menunjukkan sisi humanis dari profesi yang sering dianggap hanya berkutat pada penegakan hukum.
Dengan ketulusannya, Bripka Zulhamsyah tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai polisi, tetapi juga menjadi teladan nyata bagi masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan.
”Razia Perut Lapar ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat citra positif polisi,” terangnya.
Bripka Zulhamsyah juga percaya bahwa polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, namun menjadi pelindung dan pengayom masyarakat dalam arti yang lebih luas. Salah satunya dengan aktif berbagi kepedulian sosial.
”Kami percaya bahwa tugas polisi tidak hanya menjaga keamanan, tetapi untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat. Salah satu cara terbaik adalah dengan peduli kepada mereka yang kurang beruntung,” tambahnya.
Razia perut Lapar ini juga mendapat dukungan dari banyak pihak terutama atasan Bripka Zulhamsyah yaitu Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri dan Kapolresta Tanjungpinang Kombes Budi Santosa. Selain itu, ia juga mendapatkan dukungan moral dari berbagai lapisan masyarakat di Tanjungpinang.
”Saya ingin menunjukkan bahwa polisi itu ada untuk semua orang, tidak hanya untuk menegakkan aturan, tetapi juga untuk berbagi kasih sayang,” kata alumni SMA Negeri 2 Tanjungpinang ini.
Cerita Bripka Zulhamsyah Putra adalah pengingat bahwa di tengah kesibukan sehari-hari dan memiliki tanggung jawab besar, masih ada ruang untuk berbuat baik dan membantu sesama.
Bripka Zulhamsyah turut membuktikan bahwa kebaikan, meskipun kecil dan sederhana, pastinya memiliki dampak besar bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Polisi ini berharap apa yang dilakukannya dapat menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda. Ia mengajak siapa saja untuk turut serta dalam kegiatan sosial, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
”Berbuat baik tidak harus menunggu memiliki banyak uang atau waktu. Yang penting adalah niat dan tindakan nyata, sekecil apa pun itu,” tutupnya. (***)
Reporter : YUSNADI NAZAR Editor : ANDRIANI SUSILAWATI